FLUIDA STATIK
“Hukum pascal menentukan tentang tekanan suatu
titik”
PENGERTIAN HUKUM PASCAL
Bila
ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah, tekanan zat cair pada
dasar wadah tentu saja lebih besar dari tekanan zat cair pada bagian di
atasnya. Semakin ke bawah, semakin besar tekanan zat cair tersebut.
Sebaliknya, semakin mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan
zat cair tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p
= massa jenis,
g = percepatan gravitasi dan h =
ketinggian/kedalaman)
Setiap
titik pada kedalaman yang sama memiliki besar tekanan yang sama. Hal
ini berlaku untuk semua zat cair dalam wadah apapun dan tidak bergantung pada
bentuk wadah tersebut. Apabila ditambahkan tekanan luar misalnya dengan menekan
permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair adalah sama di
segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap bagian
zat cair mendapat jatah tekanan yang sama.
Contoh molekul fluida
Px = Py = Ps
Px yaitu tekanan yang tegak lurus dipermukaan ABFE
Py yaitu tekanan yang tegak lurus dipermukaan CDEF
Ps yaitu tekanan yang tegak lurus dipermukaan ABCD
Tujuan dari gambar ini
menunjukan tekanan fluida pada titik volume
1.
Mencari tekanan Px terhadap Ps
Pada tekanan Px memiliki
luas permukan yaitu δz dan δy (m2)
, dan
Pada
tekanan Ps Sinϴ memilki luas permukaan yaitu δz dan δs (m2).
Ditekanan Ps ada Sinϴ. Karena, Ps mempunyai kemiringan tertentu (ϴ =
theta).
Mencari titik sin ϴ :
Dari gambar diatas kita bisa mendapatkan :
Cara untuk memperoleh nilai-nilai tekanan adalah Hukum Newton 1 dengan Ʃ F= 0
Perhatikan
uraian berikut : P
= F/A atau F = P. A
P
= Pressure / Tekanan (Pa)
F
= Force / Gaya (N)
A= Area
/ Luas Permukaan (m2)
·
Untuk membuktikan ∑ Fx = 0
Px.δy.δs – Ps.sinϴ. δs. δs = 0
Px.δy.δs = Ps.sinϴ δs. δs { ( - ) dipindahkan ke kanan jadi ( + ) lalu δs dicoret }
Px.δy = Ps.sinϴ δs { δy = Ps.sinϴ δs , bisa dicoret }
Jadi : Px = Ps
·
Untuk membuktikan ∑ Fy = 0
Elemen fluida yang bekerja di sigma
Fy = Px.area ABFE – Ps.cos ϴ. δs. δs – w
= Px. δy.δs - Ps.sinϴ δs. δs
{ kenapa (-), karena Fy mendapatkan
tekanan kebawah jadi nilainya (-) }
Jadi : ∑ Fy = 0
2.
Mencari tekanan Py terhadap Ps
Pada
tekanan Py memiliki luas permukan yaitu δz dan δx (m2)
, dan
Pada
tekanan Ps Cosϴ memilki luas permukaan yaitu δzdan δs (m2).
Jadi,
jawaban dari pertanyaan di atas adalah Tekanan di titik Px = Ps dan Py = Ps, Maka
dapat kita simpulkan bahwa Px = Py = Ps atau
dengan kata lain tekanan di beberapa titik nilainya adalah sama besar .
Ø
Persamaan Umum Variasi Tekanan Pada Sebuah Fluida Statik
unsur silinder cairan dalam gambar
diatas cenderung pada sudut ϴ vertikal panjang, penampang area
A dalam cairan statis dari kepadatan massa density ρ . tekanan ketinggian z dan
pada P + δp dari ketinggian z + δz.
δp/δs
= -ρg Cosϴ
|
Membuktikan ∑ Fs = 0
Elemen yang bekerja di sigma Fs :
PA – ( P + δp ) A – mg. Cosϴ = 0
PA – PA – δPA – mg. Cosϴ = 0 ( kalikan volume / A )
PA – PA –
δPA – mg. Cosϴ = 0 (
coret PA dan PA = 0 )
– δPA – mg. Cosϴ = 0
– δPA =
mg. Cosϴ
– δPA = ( ρ. v )g. Cosϴ
– δPA = ( ρ.A )g. Cosϴ ( volume = A )
– δPA =
ρ.Aδs.g. Cosϴ ( A kita coret )
–
δP =
ρ.δs.g. Cosϴ
– δP / δs = ρ.g.
Cosϴ ( δs dijadikan untuk
pembagi )
Jadi : δp/δs = -ρg Cosϴ
Variasi Tekanan Terhadap Ketinggian Pada Fluida Yang Dipengaruhi
Gravitasi
Pada gambar diatas , kita bisa
melihat unsur cairan yang kolom vertikal konstan cross sectional area A, dikelilingi oleh cairan sama kepadatan
massa density ρ. Fluida adalah beristirahat dan dalam
kesetimbangan sehingga semua pasukan ke arah vertikal jumlah menjadi nol.
Didapat persamaan : P2 –
P1 = -ρg ( z2 – z1 )
∑Fy = 0
elemen fluida yang bekerja pada sigma Fy :
P1A - P2A - mg = 0
P1A = P2A + mg
P1A = P2A + ρvg
P1A = P2A + ρA( z2 - z1 )g
P1A = A { P2 + ρ ( z2 - z1 )g }
P1 = P2 + ρ ( z2 - z1 )g
- ρ(z2 - z1)g = P2 - P1
elemen fluida yang bekerja pada sigma Fy :
P1A - P2A - mg = 0
P1A = P2A + mg
P1A = P2A + ρvg
P1A = P2A + ρA( z2 - z1 )g
P1A = A { P2 + ρ ( z2 - z1 )g }
P1 = P2 + ρ ( z2 - z1 )g
- ρ(z2 - z1)g = P2 - P1
P2 – P1 = -ρg ( z2 – z1 )
Ø
Kesamaan Besar Tekanan Fluida Statik Pada Dua Titik Dengan
Ketinggian
Mempertimbangkan unsur
silinder horizontal cairan pada gambar di diatas, dengan luas penampang A, dalam masa jenis ρ, tekanan P1 pada akhir tangan kiri
dan tekanan P2 pada
akhir tangan kanan.Cairan ini pada kesetimbangan sehingga jumlah gaya yang
bekerja dalam arah x adalah nol.
jadi fluida yang
bekerja di sigma Fx = PLA - PRA
jadi
∑fx = 0
PLA - PRA = 0
PLA = PRA (
A bisa dicoret )
PL = PR (
jadi tekanan dalam arah horizontal adalah konstan )
2 .Hasil ini adalah
sama untuk setiap cairan terus menerus. Hal ini masih berlaku untuk dua tangki
terhubung yang tampaknya tidak memiliki hubungan langsung, misalnya
mempertimbangkan tangki pada gambar di atas :
Pp = Pq + ρgh
Pp = Pq + ρgz
Pp + ρgz = Pq + ρgz (
ρgz bisa dicoret )
Jadi : Pp = Pq
semoga apa yang sudah saya paparkan bisa berguna untuk siapa pun :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar